KAPAN KITA BISA DISEBUT ORANG KAYA......????
Dalam sebuah kesempatan seminar, saya
bertanya kepada peserta apa definisi Kaya atau kapan kita disebut kaya?
Sebagian menjawab bahwa kaya adalah jika punya penghasilan 100 juta per
bulan, sebagian lagi 1M per bulan, sebagian lagi menjawab kaya itu jika
merasa cukup, dan juga banyak variasi jawaban lainnya.
Jawaban beragam ini, yang menunjukkan kepada kita mungkin inilah
masalah kenapa kita tidak benar-benar kaya, jika definisi dan cara
mencapai kekayaan dalam persepsi kita masih belum jelas atau abstrak,
maka tentu saja kekayaan itu sendiri akan selalu abstrak tak pernah
nyata kita dapatkan.
Saya memiliki beberapa teman punya banyak uang, penghasilan
bulanannya Milyaran, bukan omset, saya sedang bicara tentang
penghasilan. Milyaran itu jumlah uang yang banyak, mereka bekerja siang
dan malam, duduk di belakang meja kasir untuk memastikan uang
masuk,menghitungnya setiap hari. Menjaga agar bisnisnya tetap berjalan
dan menghasilkan uang bagi pemiliknya, selalu bangun pagi dan tidur
ketika sudah larut. Apakah mereka kaya? Tidak, bukan karena uangnya
mereka banyak lalu kita definisikan mereka kaya. Uang itu bukan alat
ukur kekayaan.
Orang2 yang tahu caranya mencari uang juga tidak lantas dapat menjadi
orang kaya. Saya ingin memberi contoh begini. Mungkin Anda pernah
mendengar Thomas Jefferson dan John Adams, mereka 2 dari 3 deklarator
Amerika. Mereka berteman sepanjang hayat namun memiliki perbedaan yang
sangat besar. Selama bertahun2 presiden kedua dan ketiga Amerika ini
tidak bertegur sapa selama bertahun2 dan akhirnya berdamai kembali.
Jeferson seorang bangsawan tuan tanah tradisional yang memiliki lahan
ratusan are sedangkan Adams seorang pengacara dari keluarga sederhana,
petani miskin. Namun pada hari kematian mereka, harta Adams yang
ditinggalkan $100.000 dan Jeferson berhutang $100.000 ia kehilangan
semuanya. Adams tahu caranya bagaimana membangun kekayaan.
Tulisan ini dibuat untuk memastikan bahwa setiap yang membaca akan
memahami perbedaan uang dan kekayaan. Dan menjawab pertanyaan kenapa
orang2 susah untuk kaya, meski bisa menghasilkan uang.
Kekayaan tidak sama dengan uang, kekayaan tidak diukur berdasarkan
besaran penghasilan. Kekayaan diukur menurut waktu. Waktu adalah hal
terpenting dalam bisnis, melebihi uang. Jika saya punya tabungan Rp
100.000.000 dan biaya hidup sebulan saya 10.000.000 maka kekayaan saya
sama dengan sepuluh hari. Kekayaan adalah kemampuan bertahan hidup
selama hari-hari kedepan. Kekayaan adalah kemampuan kita menghasilkan
pasive income (mendapatkan uang tanpa melakukan apa-apa) lebih besar
dari pada gaya hidup kita setiap waktu.
Jika untuk membayar gaya hidup Anda saat ini dibutuhkan 20.000.000
setiap bulan, maka kaya itu adalah jika Anda memiliki pasive income
lebih besar dari 20.000.000 itu tadi. Kebanyakan orang tidak kaya karena
mereka bekerja hanya untuk uang, bukan untuk membangun kekayaan ini
sendiri. Ada perbedaan yang sangat besar diantara keduanya.
Uang yang banyak kita hasilkan dengan bekerja pagi siang sore hingga
tengah malam tidak otomatis menjadikan kita kaya, malah sebaliknya bisa
jadi membuat kita menjadi hamba uang yang selalu tak pernah puas untuk
mengejarnya, mengorbankan waktu waktu terbaik dengan anak-anak kita,
merelakan kesehatan dan masa muda berlalu tanpa manfaat bagi kemanusiaan
yang lebih besar karena semua waktu, tenaga dan aktifitas habis hanya
untuk menghasilkan uang. Jika ini yang sedang Anda alami, maaf Anda
belum kaya.
Pola membangun kekayaan sejatinya bisa kita formulakan : Bangun
bisnis Anda – investasikan uang untuk bisnis Anda agar membesar –
investasikan pada aset: property/surat berharga/emas – biarkan aset aset
itu berkembang dan memberikan kemewahan kepada kita.
Sebagian besar kita tidak menjadi kaya karena hanya menghabiskan
waktu pada tahapan pertama, membangun bisnis yang tak akan ada ujungnya.
Mengapa orang tidak menjadi benar benar kaya, bisa jadi karena tidak
memahami bagaimana pola mencapai kekayaan, sehingga yang terjadi apabila
bisnisnya mulai sedikit berkembang, dapat uang lebih banyak, yang
dilakukan adalah menghabiskannya dengan membeli mobil baru, rumah lebih
luas, tv lebih besar atau benda lain yang tidak memberikan kekayaan
kepadanya.
Menjadi kaya hanyalah persoalan merubah mindset dan pola kerja kita. Semoga berhasil.
Salam Sukses.!
Sumber : Fitra Jaya Saleh